https://thumbs.dreamstime.com |
A.
ROASTING
1.
Jenis-jenis
Roasting
a. Roasting
adalah prinsip pengolahan makanan dimana bahan makanan diolah/dimasak dengan
oven.
Pada teknik ini teknik
basting selalu dilakukan. Basting
adalah perlakuan dimana selama proses pengolahan makanan, bahan makanan selalu
dibasahi/disiram dengan cairan lemak. Cairan lemak yang digunakan dapat berasal
dari lemak yang mencair dari bahan makanan hewani yang diolah atau dari lemak
lain yang dicairkan.
b. Spit Roasting
adalah teknik mengolah makanan yang sangat tradisional dimana peralatan
pengolahan yang lebih modern belum ditemukan. Pada teknik ini teknik basting
juga harus sering dilakukan. Spit roasting sudah digunakan sejak jaman dahulu
yaitu dengan cara menusukkan bahan makanan yang akan diolah pada sepotong
kayu/besi kemudian dipanggang diatas bara sambil diputar-putar sampai bahan
makanan tersebut matang.
c. Pot roasting (poeler)
adalah teknik pengolahan seperti roasting tetapi bahan makanan yang diolah
ditempatkan pada suatu wadah tertutup dan dilakukan pada suhu yang lebih rendah
(150ºC). Hasil akhir dari makanan yang diolah dengan pot roasting lebih lembab
dibandingkan dengan makanan yang diolah dengan roasting.
d. Slow roasting
adalah teknik roasting yang dilakukan pada suhu yang rendah (80º-100ºC). Bahan
makanan khususnya hewani yang akan diolah harus melalui pencoklatan yaitu
dengan cara melakukan teknik saute sehingga seluruh permukaan berwarna
kecoklatan.
2.
Syarat-syarat
Roasting
a.
Untuk
Roasting
1) Gunakan
daging yang berkualitas dari bagian daging yang lunak (Mis Tenderloin).
2) Pilih
ayam yang masih muda dengan berat minimal 1500gr.
3) Letakkan
bahan makanan yang akan di Roast pada alas yang agak tinggi (mis, rak,
mirepoix, tulang) sehingga bahan makanan tidak melekat langsung pada roasting
try, dan hal ini untuk menghindari bagian bawah makanan terendam dalam cairan
lemak yang dikeluarkan daging/unggas sehingga tidak mudah hangus.
4) Panaskan
oven terlebih dahulu hingga mencapai suhu 200ºC-220ºC baru bahan makanan
dimasukkan kedalam oven. Suhu tersebut diatas sangat baik untuk mendapatkan
warna pada permukaan (kulit) bahan makanan. Setelah permukaan bahan mendapatkan
warna yang baik suhu diturunkan hingga mencapai 180ºC agar permukaan/kulit
tidak hangus.
5) Selama
proses roasting harus selalu diikuti proses basting. Teknik basting adalah
proses secara periodik untuk menyirami makanan yang diolah dengan cairan lemak
yang dikeluarkan oleh bahan makanan tersebut. Tujuannya untuk menjaga warna
permukaan daging/unggas tidak kering.
6) Daging
atau unggas yang sedikit mengandung lemak, sebelum dilakukan teknik roasting
harus dilakukan teknik larding (memasukkan lemak dengan jarum lemak kedalam
daging) atau barding membungkus dengan lembaran lemak.
7) Bila
daging/unggas sudah matang angkat dari roasting try kemudian deglaze residunya
untuk dijadikan saos.
8) Istirahatkan
daging/unggas yang telah matang sebelum dicarving.
b.
Untuk
Spit Roasting
1) Gunakan
daging yang besar atau unggas yang utuh.
2) Pastikan
bahwa daging atau unggas yang akan diolah benar-benar tertusuk dengan benar
pada skewer sehingga tidak terlepas pada saat spit roaster diputar.
3) Jaga
jangan sampai cairan lemak yang digunakan untuk basting mengenai perapian atau
pemanasnya.
4) Pastikan
bahwa volume daging/unggas sebanding dengan daya skewer sehingga skewer dapat
berputar dengan sempurna.
5) Waktu
yang digunakan dalam proses pemanasan tergantung dari seberapa cepat kemampuan
skewer untuk berputar, seberapa jauh jarak bahan makanan dengan pemanas, berapa
suhu yang dihasilkan oleh alat tersebut. Alat spit roaster yang ideal adalah
jika alat pemanasnya berada disamping skewer dimana daging atau unggas
ditusukkan pada drip pan (wadah penampung cairan lemak) berada tepat dibawah
skewer.
c.
Untuk
Pot Roasting
1) Tidak
menggunakan cairan.
2) Pilih
pot/wadah yang tertutup dan besarnya sesuai dengan volume bahan makanan yang
akan diolah.
3) Gunakan
butter untuk basting.
4) Basting
dilakukan untuk memberi warna pada permukaan daging/unggas serta menambah rasa.
5) Letakkan
daging diatas mirepoix, untuk menambah rasa dan aroma dapat ditambah irisan
daging asap dan thyme.
6) Lakukan
teknik basting secara teratur dan sesering mungkin.
7) Jika
daging sudah matang keluarkan daging dari pot dan deglaze sisa cairan untuk
saos.
3.
Syarat-syarat
Umum
a. Bahan
makanan harus dari kwalitas yang baik.
b. Sebelum
diolah bahan maknan harus dibumbui lebih dahulu.
c. Pada
waktu bahan makanan yang diolah dimasukkan dalam oven suhu oven harus berkisar
210ºC-220ºC.
4.
Hal-hal
Yang Harus Diperhatikan
Teknik roasting
bukanlah suatu teknik pengolahan yang sulit dilakukan. Bahan makanan yang
diolah dengan teknik ini hanya memerlukan beberapa langkah persiapan pengolahan
seperti :
1) Trimming
(memperindah bentuk dengan cara membuang bagian yang tidak diinginkan).
2) Trussing
(melakukan pengikatan untuk mendapatkan bentuk yang baik).
3) Menentukan
suhu dengan tepat.
4) Mengetahui
waktu yang dibutuhkan untuk mengolah berdasarkan besarnya/volume bahan makanan
yang akan diolah.
Untuk mengetahui berapa
lama waktu yang dibutuhkan pada teknik roasting harus diperhatikan beberapa hal
yaitu :
1) Tipe
dari bahan makanan besar/volume dan bentuknya.
2) Kualitas
dari bahan makanan.
3) Berapa
kandungan lemaknya.
4) Tingkatan
suhu yang dipergunakan untuk mematangkan bahan makanan.
Tingginya temperatur
yang digunakan, cepatnya tingkat keempukan bahan makanan (khususnya daging),
dan perubahan warna sesuai dengan standar yang berlaku sangat mempengaruhi
waktu yang digunakan dalam proses pengolahan. Jika bahan makanan berupa daging
diolah pada suhu yang rendah, maka bagian luar daging lebih cepat matangnya
dibandingkan dengan dalamnya. Jika hal ini terjadi maka akan kelihatan daging
tampaknya sudah matang tetapi kenyataannya di bagian dalam masih mentah.
B.
TEKNIK
BAKING
1.
Pengertian
Baking ialahmengolah
bahan makanan menggunakan panas kering dari segala arah dalam oven. Baking
dibagi lagi menjadi Grilling atau Broiling yang meliputi :
1) Over heat
(panas menyeluruh) dikerjakan diatas Grill Bars.
Teknik ini digunakan
untuk mengolah potongan daging, unggas, ikan yang berkualitas nomor satu/bagus
sekali. Tinggi kematangan dibagi menjadi :
-
Bare
(masak tetapi bagian dalam masih basah)
-
Under
Done
-
Just
Done
-
Well
Done
2) Under Heat (dibawah
api/panas) dikerjakan pada salamander atau grill.
Teknik ini digunakan
untuk mengolah Steaks, Chops Steak, Ikan, tomat, jamur, juga digunakan untuk
memberi warna coklat pada masakan seperti macaroni augratin.
3) Between Heat (sumber
panas mengapit) dikerjakan pada Electric Grill Bars.
Teknik ini digunakan
untuk mengolah daging.
2.
Syarat-syarat
Teknik Baking
Pada pelaksanaan teknik
baking ada persyaratan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Persyaratan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Temperatur
atau suhu yang digunakan untuk mengolah adalah :
Bahan
|
Suhu
|
Daging,
Unggas yang dipotong-potong
|
180º-200ºC
|
Daging,
Unggas dalam bentuk besar, Umbi-umbian
|
150º-180ºC
|
Ikan,
Sayuran
|
100ºC
|
Roti
|
180º-200ºC
|
Adonan
Puff Pastry, Adonan Choux Paste/Sus
|
200º-220ºC
|
Cake
|
180ºC
|
Kue
Kering/Cookies
|
150º-180ºC
|
Puding
|
170ºC
|
b. Pada
proses baking untuk bahan makanan hewani baik potongan maupun utuh harus diolah
dengan lemak atau bumbu atau juice yang keluar dari bahan makanan.
c. Beberapa
bahan makanan yang akan diolah dengan teknik baking harus dimarinade dengan
bumbu.
d. Lama
mengolah disesuaikan dengan jenis bahan makanan.
e. Bahan
makanan dimasukkan setelah suhu oven menunjukkan temperatur yang dikehendaki.
f. Oven
harus dipanaskan mulai dari suhu terendah.
g. Pada
saat memanggang roti, di sekitar oven harus disemprot air atau diberi air yang
diletakkan pada wadah agar permukaan roti tidak kering.
h. Makanan
harus diletakkan dalam posisi tepat dalam oven.
i.
Makanan harus diperiksa sebelum diangkat
dari oven.
3.
Masalah
yang timbul
Masalah
|
Penyebab
|
Kentang,
warna permukaan kurang kering
|
Suhu
oven kurang tepat
|
Roti
bagian atas masih putih, bagian dalam lembab dan bagian bawah kecoklatan
|
Suhu
oven tidak stabil
|
Sponge
bagian atas kelihatan mulai merekah/pecah tapi belum matang
|
Suhu
oven terlalu panas tidak sesuai dengan suhu untuk sponge
|
Cake
bagian pinggir dan bagian tengah belum matang
|
Suhu
oven terlalu rendah, oven tidak dipanaskan terlebih dahulu
|
Puding
bagian atasnya lembab atau cair
|
Karena
tergenang air selama proses baking
|
C.
TEKNIK
GRILLING
1.
Pengertian
Grilling adalah teknik
pengolahan makanan dimana bahan makanan diolah/dimasak dengan panas radiasi
yang tinggi dan langsung. Jenis-jenis teknik grilling :
a. Grilling
Adalah teknik
pengolahan makanan dimana bahan makanan diolah/dimasak dengan panas radiasi
yang tinggi dan langsung. Sumber panas biasanya berada dibawah makanan yang
sedang dimasak, atau berasal dari bawah makanan. Adakalanya panas yang
digunakan berasal dari kedua sisi (atas dan bawah sekaligus). Bahan makanan
yang akan dibakar ditusukkan pada alat penusuk (skewer) yang kemudian
diputar-putar untuk mendapatkan tingkat kematangan dan warna yang merata. Bahan
bakar yang digunakan dapat berasal dari bara arang, gas ataupun listrik.
b. Broiling
Broiling adalah teknik
dimana bahan makanan yang diolah dibakar dibawah peralatan yang disebut
salamander.
c. Barbequing
Barbequing adalah
teknik memasak dimana bahan makanan yang dimasak diletakkan diatas jeruji
pembakar (bars) kemudian dibakar di atas bara arang.
d. Gratinating
Gratinating adalah
proses pemberian warna coklat pada makanan (yang sudah matang) dibawah
peralatan yang disebut salamander, pada bagian atasnya harus diberi toping
(lapisan) berupa tepung panir (bread crumb) / keju (cheese) dll. Karena panas
yang dihasilkan salamander cukup tinggi , maka makanan yang akan dicoklatkan
bagian atasnya jangan terlalu dekat dengan pusat api, agar tidak hangus. Dengan
demikian, proses gratinating sumber api berada di atas makanan yang sedang
dimasak (panas datang dari atas).
2.
Syarat-syarat
teknik Grilling
Syarat-syarat mengolah
makanan dengan teknik grilling adalah sebagai berikut :
a. Pilih
bahan makanan dari jenis potongan yang kecil / tidak terlalu tebal atau dalam
ukuran porsi. Daging dalam potongan besar (large joint) tidak baik dipanggang,
karena makanan tersebut akan dimasak dengan panas yang tinggi sehingga bagian
luar sudah gosong sedangkan bagian dalam masih mentah.
b. Pilih
bahan makanan dari jenis yang kualitasnya baik (empuk, bebas dari lemak yang
tidak dikehendaki, bebas dari tulang dan urat yang tidak dikehendaki, lembut
dan lembab/joicy). Untuk daging pilih dari yang baik dan lunak, misalnya :
fillet, sirloin, tenderloin.
c. Lakukan
proses marinade (terutama untuk daging dan ikan) sebelum proses pembakaran.
d. Selama
proses pembakaran, pengolesan bahan makanan dengan bumbu dan minyak harus
sering dilakukan.
e. Khusus
untuk ikan dalam bentuk fillet, untuk menghindari perlengketan dengan peralatan
membakar (griddle) sebaiknya ikan diberi lapisan tepung, dangriddle harus
diberi sedikit minyak. Untuk ikan dalam bentuk utuh, hilangkan sirip, insang
dan isi perut.
f. Griddle
(plat/lempengan pembakar) dan bars (jeruji pembakar) harus dibasahi terlebih
dahulu dengan minyak untuk menghindari lengketnya makanan pada peralatan.
g. Panas
bara dan lempengan pembakar (griddle) harus cukup kuat untuk mematangkan dan
memberi warna coklat rata pada bahan makanan yang dibakar dalam waktu yang
cepat. Panas yang kurang kuat akan mengakibatkan lamanya proses pematangan
sehingga hasil makanan terutama daging menjadi liat.
h. Gunakan
selalu penjepit makanan (tongs) untuk membalik-balik bahan makanan yang
dibakar.
i.
Jangan menggunakan garpu untuk membalik
bahan makanan yang dibakar, karena tusukan dari garpu akan mengakibatkan
keluarnya cairan sari makanan (juice) dari dalam daging.
j.
Waktu pembakaran harus diperhatikan
(tergantung tingkat kematangan yang dikehendaki).
k. Suhu
api atau sumber panas lainnya harus tinggi untuk mempercepat timbulnya kerak
dibagian luar makanan yang sedang dipanggang. Lapisan ini berfungsi sebagai
pelindung sari makanan menetes keluar.
l.
Griddle dan bars harus benar-benar dalam
keadaan panas, bersih dan sudah diolesi dengan minyak untuk mencegah lengketnya
bahan makanan sewaktu dimasak.
m. Hasil akhir makanan yang
dipanggang ialah berwarna coklat, renyah dibagian luar dan sari makanan masih
tetap berada didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar