Follow Us @soratemplates

Rabu, 24 Januari 2018

Mie Kocok

Januari 24, 2018 0 Comments
 
Bahan-bahan :
  •     1 bungkus mie Burung Dara, rebus hingga matang

    Bumbu Halus :
  •     3 Siung Bawang Putih
  •     5 Siung Bawang Merah
  •     1 Butir Kemiri
  •     sck Garam dan Lada
  •     2 Lembar Daun Salam
  •     1 Batang Sereh

    Bahan Kaldu :
  •     1 Ons Kulit ayam / Gajih ayam
  •     Sck Air
  •     1 bks Penyedap Rasa

    Pelengkap :
  •     1 Bks Bakso
  •     2 Buah Tomat
  •     1 Ons Tauge Panjang
  •     Sck Daun Bawang, Sledri, Jeruk nipis dan Bawang Merah Goreng
  •     sck Sambal rawit 

  1. Rebus Mie Burung dara sampai matang, angkat basuh dengan air kemudian tiriskan.
  2. Bahan Kaldu : Tumis Bumbu halus, daun salam dan sereh hingga harum, masukkan kulit ayam dan gajih aduk kemudian tambahkan air secukupnya. Masukkan Bakso saat Hampir mendidih, kerat kerat bagian atas bakso supaya tampilannya menarik.
  3. Dalam mangkuk Penyajian Susun Mie, Taoge, Tomat, Daun Bawang, Daun Sledri dan Bawang goreng. Siram Kuah Kaldu dan masukkan Bakso. Tambahkan perasan jeruk nipis dan sambal rawit agar rasanya lebih mantab, hehe.

ZAT ADITIF

Januari 24, 2018 0 Comments
https://image3.slideserve.com

   1.      Pengertian
Zat aditif adalah bahan-bahan yang ditambahkan pada pengolahan makanan atau kosmetik untuk meningkatkan mutu. Ciri-ciri penggunaan bahan tambahan itu sendiri yaitu :
-          Digunakan dalam jumlah yang kecil namun berulang
-          Digunakan dalam jangka waktu yang lama
-          Berbagai lapisan masyarakat mungkin menggunakannya secara berlebihan

    2.      Food Aditif atau Bahan Tambahan Makanan (BTM)
Tujuan penambahan BTM dalam makanan adalah berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
a.       Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga sehingga tidak menyimpang dari sifat alamiahnya.
b.      Untuk mempertahankan nilai gizi pada makanan sebab selama proses pengolahan makanan, zat gizi ada yang rusak atau hilang.
c.       Agar makanan menjadi lebih menarik.
d.      Untuk konsumsi segolongan orang tertentu yang memerlukan makanan diet.

    3.      Macam-macam Food Additivies (BTM)
Ditinjau dari asalnya, BTM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
-          Zat Aditif alami adalah BTM yang berasal dari alam, misalnya kunyit, daun salam, dan daun pandan.
-          Zat Aditif Sintetis adalah BTM yang merupakan tiruan bahan alam yang dibuat dilaboratorium. Umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan yaitu stabil, murah dan lebih pekat. Namun, ada juga kelemahannya yaitu ketidak sempurnaan proses dapat mengakibatkan zat tersebut mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Sedangkan ditinjau dari macamnya, BTM dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Pewarna
Pewarna adalah bahan aditif dalam makanan yang dapat memberikan warna atau dapat memperbaiki warna pada makanan. Ada 2 macam pewarna makanan, yaitu :
1.      Pewarna alami
Pewarna alami dapat diperoleh dari tanaman, yang masih banyak dipakai antara lain warna hijau dari daun suji, warna kuning dari kunyit, merah orange dari tomat, buah pepaya, wortel, cabe merah, warna biru dari kembang telang, dan warna coklat dari gula gosong (karamel).
2.      Pewarna sintetis
Pewarna sintetis merupakan zat warna yang disintetis dalam laboratorium atay industri pewarna makanan.


b.      Penambah Rasa
Beberapa jenis jenis penambah rasa yaitu :
1.      Penambah rasa manis
Penambah rasa manis gula tebu, gula pasir, gula susu, ini yang biasa digunakan dari senyawa-senyawa karbohidrat yang larut dalam air yang rasanya manis yang diberi istilah gula dan pemanis buatan (sintetik), seperti netrium siklamat dan sakarin.
2.      Penambah rasa enak/penyedap
Penambah rasa enak (flavorpotentiator, flavor intensifier, flavor enchancer) digunakan untuk meningkatkan rasa enak/sedap atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.

c.       Penambah Aroma
Senyawa penambah aroma yang biasanya digunakan adalah penambah aroma buah-buahan yaitu senyawa ester yang dikenal dengan vanili, esens, rhum.

d.      Pengawet
Zat pengawet terdiri dari senyawa organik dan anorganik, yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Asam sorbat (asam 2,4 heksadienoat)
Bentuk yang digunakan umumnya garam Na san K Sorbat, digunakan untuk mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri aktif pada Ph di atas 6,5.
2.      Asam propionat (CH3CH2COOH)
Bentuk yang digunakan umumnya Na dan Ca propinat, efektif terhadap kapang dan khamis pada pH di atas 5.
3.      Asam Benzoat (C6H5COOH)
Merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya dalam bentuk Na Benzoat. Bahan ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri, efektif pada Ph 2,5 – 4,0 .
4.      Sulfit
Sulfit digunakan dalam bentuk gas SO2, garam K atau Na sulfit, digunakan untuk mencegah (menghambat) pertumbuhan bakteri dan khamir, efektif bekerja pada pH di bawah 3.
5.      Garam Nitrat dan Nitrit
Bahan ini umumnya digunakan dalam proses curing (pengasapan) daging untuk memperoleh warna baik dan mencegah pertumbuhan mikroba.

e.       Pengembang adonan
Bahan pengembang yang sering digunakan adalah bahan-bahan kimia yang menghasilkan gas CO2, yaitu soda kue, baking powder.

f.       Pengemulsi
Contoh pengemulsi adalah TBM, sponge 28, ovalet, bahan ini membuat kue tetap stabil bentuk-bentuk besarnya dan membuat kue terasa lunak berserat halus.
    4.      Dampak Penggunaan Zat Aditif
Zat-zat aditif yang sering ditambahkan dalam makanan tidak selamanya aman bagi manusia. Hal ini terutama terjadi apabila penggunaan zat aditif terlalu banyak dan berasal dari sintetis. Berikut ini beberapa contoh dampak negatif penggunaan zat aditif, di antaranya :
a.       Menimbulkan gangguan atau penyakit pada saluran pencernaan

b.      Terbentuknya karsiogenetik di dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan penyakit kanker

UMBI-UMBIAN

Januari 24, 2018 0 Comments
https://2.bp.blogspot.com

    A.    Jenis Umbi-umbian
Secara umum yang dimaksud dengan umbi-umbian adalah akar yang membesar, yang diperoleh dari dalam tanah berupa akar sejati atau perubahan dari akar dan batang yang merupakan tempat penimbunan cadangan bahan makanan. Menurut jenisnya umbi dapat dibedakan menjadi :
1.    Ubi jalar, kentang, talas, dan gandum
2.    Ubi kayu (singkong), garut, dan ganyong

-       Ubi jalar (ketela rambat)
Ubi jalar termasuk tanaman tropis yang berasal dari daerah tropis Amerika. Tanaman ini sampai di Indonesia pada abad ke 18 dan dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan ketinggian 2.500m di atas permukaan laut. Hasil ubi jalar sebagian besar dipergunakan sebagai makanan manusia, baik sebagai bahan makanan utama, tambahan ataupun sampingan.
Daun ubi jalar mempunyai kadar zat gizi yang cukup tinggi sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan sayuran. Kulit ubi jalar tipis dengan berbagai warna antara lain putih, kuning, dan merah. Warna kulit ini tidak selalu sama dengan  warna daging ubi. Daging ubi jalar ada yang berwarna putih, orange, dan ungu. Ubi jalar dapat dimakan mentah, antara lain untuk bahan rujak, bahan pelengkap makanan pokok, tetapi biasanya dibuat berbagai panganan.
-       Kentang
Kentang merupakan makanan pokok untuk orang Eropa, Amerika, Rusia dan Australia. Di Indonesia kentang digunakan sebagai bahan untuk sayur dan lauk pauk tetapi sering juga dibuat macam-macam makanan.
Kentang pada umumnya dibuat tepung kentang. Cara membuatnya ialah dengan cara menggilingnya, menjemur dan mengayak. Tepung kentang mengandung banyak sekali zat pati tetapi sedikit protein, tepung kentang digunakan sebagai bahan pengental dalam berbagai masakan antara lain sop.
Di Indonesia tepung ini tidak dibuat karena kentang hanya ditanam didaerah dataran tinggi, sehingga hasilnya tidak mencukupi untuk keperluan itu.


-       Talas
Talas merupakan salah satu jenis tanaman penghasil karbohidrat, disamping itu pelepah daunnya kadang-kadang dibeberapa daerah digunakan untuk bahan sayuran dimana nilai gizinya cukup tinggi.
-       Gadung
Gadung atau umbi-umbi lainnya, merupakan tanaman liar yang terdapat di hutan lebat yang tumbuhannya tidak terpelihara. Gadung merupakan penghasil karbohidrat dan kalori yang penting bahkan dari nilai gizinya hampir sama dengan ubi kayu dan ubi jalar (ketela rambat).
Bentuknya tidak teratur serta merambat. Ubi gadung beracun karena itu tidak dijual dalam keadaan segar. Untuk menghilangkan racunnya, gadung diiris, direndam dan dicuci, dijual sebagai keripik.
-       Ubi kayu (singkong)
Ubi kayu adalah merupakan penghasil karbohidrat yang penting di daerah tropis ubi kayu mampu menghasilkan 215 x 10 kalori/ha/hari yang berarti 43% lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman serelia yang menghasilkan 150 x 10 kalori/ha/hari. Ubi kayu sebagai makanan manusia, juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri, perdagangan dan makanan ternak. Ubi kayu ada dua macam yaitu :
1)    Yang rasa manis, antara lain singkong gadung yang berwarna putih dan singkong mentega yang berwarna kuning.
2)    Racun yang pahit disebabkan oleh HCN, yang ada didalamnya, yang disebut asam sianida.
Ubi kayu tidak dapat disimpan lama karena akan menjadi biru kehitam-hitaman dan kering. Hal ini disebabkan akibat larutan asam sianida dalam rairansel keluar sebagai gas. Ubi kayu yang dijemur dan dikeringkan dinamakan gaplek, bila ditumbuk menjadi tepung gaplek dan tepung tapioka yang dapat dibuat kanji dan berbagai panganan.
Macam-macam ubi kayu (singkong) yaitu singkong ketan (kulit putih), singkong coklat (kulit kemerah-merahan) dan singkong sampai kuru (besar dan pahit karena mengandung asam biru).
-       Erut (arrud) ganyong
Umbi erut berwarna putih dan bersisik sedang ganyong kemerah-merahan dan lebih besar. Erut dan ganyong dibuat dengan cara mengukur umbinya, mencucui, kemudian diperas dan disaring. Sesudah disaring, cairan diendapkan beberapa waktu, kemudian airnya dibuang, selanjutnya tepungnya dijemur sampai kering dan akhirnya diayak.

    B.     Kualitas Umbi-umbian
Baik tidaknya kualitas umbi ditentukan oleh :
1.      Nilai gizinya
2.      Kulitnya
3.      Warnanya
4.   Patinya

TELUR

Januari 24, 2018 0 Comments
http://soulofjakarta.com/

Beraneka jenis telur yang dihasilkan oleh berbagai jenis hewan unggas yaitu ayam, itik dan puyuh. Yang paling dikenal dan paling banyak dikonsumsi adalah telur ayam.
    A.    Bagian-bagian dan Fungsi Telur
1.      Kulit Telur
a.       Sebagai penghalang atau penjaga isi telur dari serangga bibil perusak dari luar
b.      Dipergunakan sebagai hiasan
2.      Putih Telur
a.       Di dapur banyak digunakan
b.      Untuk meringue
c.       Bahan perekat
d.      Untuk pembuatan macam-macam puding busa
e.       Bahan pembuat royal icing
f.       Sebagai bahan perekat pada pembuatan gum paste
g.      Sebagai hiasan makanan
3.      Kuning Telur
Kuning telur memiliki gizi lebih lengkap daripada putih telur, terdiri dari protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Kegunaan di dapur ialah :
a.       Untuk mengentalkan makanan misalnya sup, saus, pastry cream, mayonnaise
b.      Dapat dibuat hiasan makanan
c.       Untuk memberi warna kulit pada roti cookies
Kantong udara pada telur dapat dijadikan petunjuk umur telur. Makin besar kantong udara, umur telur relatif makin lama. Membesarnya kantong udara disebabkan menguapnya air.

    B.     Kegunaan Telur
Sebagai bahan konsumsi telur mempunyai beberapa kegunaan. Dilihat dari penggunaannya secara menyeluruh (telur utuh/hole egg). Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini :

Pemakaian
Penggunaan
Di dapur
a.       Sebagai makanan pokok dikenal sebagai egg dishes
b.      Untuk membuat macam-macam masakan, sambal goreng telur, dadar telur, telur mata sapi, pindang telur, balado telur, orak-arik, (sebagai lauk pauk)
c.       Dipergunakan sebagai hiasan pada slada, nasi kuning, hors d’acuvre
d.      Memperbaiki rasa pada makanan
Di pastry
a.       Sebagai bahan pengembang dan pelembut, misalnya bolu kukus, cake, sponge
b.      Sebagai bahan pengikat bahan lain pada sugar dough, pie dough
c.       Memberi lapisan mengkilap pada kue, roti
d.      Meletakkan tepung panir pada kroket, risole
e.       Mengentalkan puding saus
Di Industri
a.       Sebagai bahan campuran, misalnya industri biscuit, roti, eskrim, macaroni, mie
b.      Sebagai bahan penyamakan kulit
c.       Bahan pembuatan kosmetik dan perekat

    C.    Macam-macam Telur dan Sifatnya
Ada 2 macam telur ayam yang dikonsumsi yaitu :
1.      Telur ayam ras (negeri)
2.      Telur ayam buras (kampung)
No
Sifatnya
Ayam Ras (Negeri)
Ayam Buras (Kampung)
1
Beratnya per butir
50-70 gram
35-45 gram
2
Harganya
Relatif murah
Lebih mahal dari ayam negeri (ras)
3
Komposisi
Jumlah putih telur lebih banyak
Jumlah putih telur lebih sedikit
4
Warna
Kuning telur berwarna kuning muda
Kuning telur berwarna kuning tua
5
Dikonsumsi
Untuk bahan makanan/bahan kue, keperluan sehari-hari
Untuk ramuan bahan jamu

    D.    Ciri-ciri Telur yang Baik
1.      Kulit telur mulus dan mengkilap
2.      Kuning telur berasa ditengah-tangah dan tidak bergerak bebas
3.      Rongga udara kecil
Untuk memilih telur yang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Peneropong
1.      Dapat dilakukan dengan sinar matahari atau sinar lampu listrik
2.      Telur diangkat dan diarahkan pada sinar dengan memutar-mutar telur untuk mengetahui mutu isi telur
Perendaman dalam air garam
1.      Cara merendam telur dalam air garam berkonsentrasi 10%
2.      Telur segar yang baru bila direndam dalam larutan garam akan tenggelam kedasar wadah
Perendaman dalam air biasa
1.      Telur akan tenggelam ke dasar panci, bila kondisi telur masih baik
2.      Bila mengapung menandakan telur tersebut sudah busuk
Digoyang (dikocok)
1.      Bila telur digoyang kedengaran gerakan kuning telur bergerak bebas, menunjukkan telur sudah hampir busuk
2.      Penjual melarang pengocokan cara ini karena kalau sering-sering digoyang, tali pengikat kuning telur lepas dan kuning telur bergerak bebas.

    E.     Cara Penyimpanan Telur
Telur merupakan bahan pangan yang tidak dapat disimpan lama, dalam keadaan segar sebagai bahan persediaan. Telur yang disimpan, jangan dicuci, karena lapisan halus yang disebut lapisan lendir yang melapisi lubang pori akan hilang dan telur cepat rusak.

Tempat Penyimpanan
Caranya
1.      Di rak telur pada temperatur ruangan (room temperatur)
a.       Letakkan di rak telur
b.      Selang 2-3 hari dibalik supaya kuning telur tetap di tengah
c.       Rak telur letakkan ditempat bersih dan segar
d.      Lama penyimpanan ±2 minggu
2.      Dilemari pendingin/kamar dingin, temperatur 0,5 s/d -2,2ºC
a.       Dapat tahan beberapa bulan, putih telur menjadi cair sehingga sukar dikocok sampai berbusa keras
b.      Jangan disimpan dekat bunbu yang berbau tajam, karena rasa telur akan terpengaruh sebab kulitnya berpori
3.      Di dalam air kapur
a.       Larutan air kapur dengan mencampur 1 liter air dan 100 gram kapur
b.      Telur diatur rapi lalu dituangkan larutan air kapur sampai terendam
c.       Dengan cara ini kesegaran telur dapat dipertahankan sampai 1,5 bulan
4.      Di rak sebelah dilapisi/dicelupkan ke dalam minyak kelapa
a.       Minyak kelapa didihkan lalu tuangkan
b.      Telur dilap bersih, satu per satu dicelupkan ke dalam minyak kelapa
c.       Diangkat, ditiriskan, disimpan di rak telur
d.      Telur setelah dilap bersih diletakkan di rak telur, kemudian semprotkan minyak kelapa sampai rata
e.       Kesegaran telur yang diawetkan dengan lapisan minyak kelapa dapat bertahan 1 bulan
5.      Telur Beku
a.       Telur segar didestilasi selama 3-3,5 jam pada suhu 60ºC dan selanjutnya dikocok sampai rata dan dibekukan pada suhu (-17)-(-13)ºC
b.      Dapat dipertahankan kesegaran selama 1 tahun
c.       Telur antara lain digunakan untuk industri rumah tangga dan industri makanan bayi